Ketika iman kuat maka hidup akan terasa nikmat
Akhir-akhir ini aku belajar bagaimana tingkat keimanan seseorang teruji. Ketika Allah memberikan ujian disitulah Allah dapat melihat apakah kamu dapat bertahan dalam keimanan atau tidak. Sakit adalah salah satu contohnya. Keimanan dapat tercermin dari ibadah. Ketika sakit ibadah yang wajib dilakukan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Seringan apapun sakit yang dirasakan, pasti dapat memberikan efek kepada ibadah yang dilakukan.
Dua minggu terakhir ini, ayahku sedang menjalani perawatan setelah mengalami kecelakaan motor. Dia terjatuh saat pulang dari kantor. Kakinya mengalami luka yang cukup lebar dan ada sedikit yang dalam. Terdapat luka lainnya juga di lutut. Kejadian sore hari yang sangat mengejutkan kami yang saat itu berada di rumah. Darah segar mengalir begitu banyak dari lukanya. Setelah coba kami bersihkan dan berikan antiseptik, darah yang keluar jadi lebih berkurang.
Saat waktu salat Maghrib tiba, aku meminta ayahku untuk tayamun saja karena lukanya cukup besar dan masih mengeluarkan darah tapi dia tetap memaksakan diri untuk wudhu dan melangkahkan kaki ke kamar mandi yang menurutku sangat sulit baginya dengan kondisi seperti itu. Dia akhirnya melakukan salat dengan posisi duduk. Dia melakukan salat dengan posisi itu selama seminggu lebih.
Hal ini membuat ku tersadar sakit bukanlah halangan untuk tetap melakukan ibadah. Apalagi salat adalah kewajiban seorang muslim yang tentu saja tidak boleh ditinggalkan.
Hari ini, kondisi luka ayah sudah lebih baik tapi masih tetap memerlukan perawatan. Perawat luka datang ke rumah kami untuk melihat kondisi lukanya, yang akhirnya diobati dan dibungkus dengan perban.
Satu hal lain yang juga memberikan aku kekuatan terhadap keimanan yaitu ayah selalu mengaji bahkan disaat sakitnya. Tepat setelah salat Maghrib disaat kakinya sudah diperban ia mengaji lagi di tempat dia biasa mengaji. Dia selalu menikmati setiap ibadah yang dilakukannya.
Hal ini memberikan ku pelajaran, ketika orang yang sakit saja dapat tetap melaksanakan ibadah dengan baik. Kenapa yang sehat tidak?
Hal yang harus ditanamkan untuk menjaga keimanan adalah menyadari bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt. Maka seharusnya setiap manusia senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar keimanan tetap terjaga, mendapatkan ridha-Nya, dan diakhirat kelak dapat masuk ke dalam surga-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam surah adz-Dzariyat ayat 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ (٥٦)
Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Semoga ayah bisa segera pulih,
Semoga aku, kamu, kita selalu sehat dan tidak lupa melakukan kewajiban sebagai umat beragama.
❤️☄️
Selasa, 11 Oktober 2022